ISTIMEWA – Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) Mulia Barokah Hamdi Pandeglang, PT Rabbana Cahaya Haromain, membahagiakan jemaah haji melalui city tour selama di tanah suci Makkah, Arab Saudi.
City tour yang dilaksanakan dengan berkunjung ke tempat-tempat bersejarah yang ada di Kota Makkah, diantaranya jabal tsur, jabal rahmah, jabal nur, miqot umroh di jaronah, arofah, muzdalifah, dan mina.
Semua kegiatan city tour dilaksanakan setelah jemaah haji KBIHU Mulia Barokah Hamdi selesai melakukan semua prosesi umroh wajib, hingga umroh sunah selama berada di Kota Makkah.

“Alhamdulillah pelayanan yang diberikan KBIHU Mulia Barokah Hamdi kepada jemaah haji sangat memuaskan. Kami bisa melaksanakan kegiatan-kegiatan umrah wajib, sunah, dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah selama berada di Makkah,” kata seorang jemaah, Rabu (28/5/2025).
Direktur KBIHU Mulia Barokah Hamdi Pandeglang, Haji Irfan menyampaikan, rasa syukur jemaah haji sudah berada di Makkah, dan sudah melaksanakan ibadah umroh wajib, sunah, hingga mengunjungi tempat bersejarah di Makkah.
“Selain melaksanakan ibadah umrah, para jemaah sudah melakukan city tour ke tempat-tempat yang menjadi fakta dan sejarah perjuangan Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Waassalam,” ungkapnya.

Haji Irfan memastikan, kondisi jemaahnya dalam kondisi sehat, selamat, sehingga bisa melaksanakan puncah ibadah haji yang akan digelar dari tanggal 4 Juni sampai 8 Juni 2025.
“Alhamdulillah, semua jemaah dalam kondisi sehat. Kami mohon doa kepada keluarga jemaah, dan masyarakat agar jemaah haji diberikan kesehatan, dan bisa menunaikan ibadah haji dalam kondisi sehat, aman, dan nyaman,” ucapnya.
Kata Haji Irfan, pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 sangat ketat. Bahkan, ibadah haji tahun ini dikelola oleh Syarikah. Syarikah adalah perusahaan penyelenggara layanan haji di Arab Saudi yang mendapatkan mandat resmi dari pemerintah Saudi untuk mengelola layanan yang dibutuhkan oleh jemaah haji dari seluruh dunia.

“Haji tanpa nusuk tidak bisa memasuki Masjidil Harom untuk melaksanakan towaf, sai, maupun i’tikaf, karena adanya pemeriksaan dari polisi Arab yang sangat ketat,” katanya.
Editor : Saepul