HardNews.id – Suku Baduy merupakan sekelompok masyarakat adat Sunda yang berada di wilayah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Suku Baduy bermukim di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Permukiman Suku Baduy terpusat di daerah aliran Sungai Ciujung yang termasuk dalam wilayah Cagar Budaya Pegunungan Kendeng.
Suku Baduy bermukim tepat di kaki Pegunungan Kendeng yang berjarak sekitar 40 kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Lebak, yaitu Kecamatan Rangkasbitung.
Wilayah yang merupakan bagian dari Pegunungan Kendeng dengan ketinggian 300-600 m di atas permukaan laut (DPL).
Masyarakat Kanekes atau Suku Baduy secara umum terbagi menjadi tiga kelompok yaitu tangtu, panamping, dan dangka (Permana, 2001).
Suku Baduy tangtu adalah dikenal sebagai Kanekes Dalam atau Baduy Dalam, yang paling ketat mengikuti adat, yaitu warga yang tinggal di tiga kampung Cibeo, Cikertawana, dan Cikeusik.
Ciri khas Baduy Dalam adalah pakaian berwarna putih alami dan biru tua (warna tarum) serta memakai ikat kepala putih. Mereka dilarang secara adat untuk bertemu dengan orang asing.
Kanekes Dalam adalah bagian dari keseluruhan orang Kanekes. Tidak seperti Kanekes Luar, warga Kanekes Dalam masih memegang teguh adat-istiadat nenek moyang mereka.
Suku Baduy panamping adalah mereka yang dikenal sebagai Kanekes Luar atau Baduy Luar, yang tinggal di berbagai kampung yang tersebar mengelilingi wilayah Kanekes Dalam, seperti Cikadu, Kaduketuk, Kadukolot, Gajeboh, Cisagu, dan lain sebagainya.
Masyarakat Kanekes Luar berciri khas mengenakan pakaian dan ikat kepala berwarna biru gelap (warna tarum). Kanekes Luar merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat dan wilayah Kanekes Dalam.
Apabila Baduy Dalam atau Kanekes Dalam, dan Baduy Luar atau Kanekes Luar tinggal di wilayah Kanekes, maka Kanekes Dangka, tinggal di luar wilayah Kanekes.
Penulis : Agung
Sumber : Wikipedia